Rabu, 09 November 2016

Resensi Buku Antologi Cerpen "Setangkup Haru dalam Rindu MaafMu"



 



1.    IDENTITAS BUKU
a.    Judul Buku                                 : Setangkup Haru dalam Rindu MaafMu
b.    Penulis atau Pengarang          : Atafras
c.    Nama Penerbit                           : Pustaka Illalang
d.    Cetakan                                       : Pertama
Tahun Terbit                               : Desember 2015
e.    Ukuran Buku                              : 13 x 19.5 cm
Jumlah Halaman                       : 164 halaman
f.     ISBN                                             : 978-602-25828-0-3
g.    Harga Buku                                : Rp 25.000

2.    RIWAYAT KEPENGARANGAN
Buku ini ditulis atau dikarang oleh Atafras. Atafras singkatan dari Atrik Trisnowati Anisa Fitri Rasyida. Beliau lahir di Surabaya pada 7 Oktober 1975. Beliau merampungkan S1 di Universitas Negeri Surabaya jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dengan dinobatkan sebagai MAWAPRES di tahun 1998-1999. Ibu dengan tiga anak ini sekarang menetap di Kudikan, Sekaran, Lamongan bersama suaminya Joko Winanso. Atafras menjadi guru di SMP Negeri 1 Sekaran Lamongan karena beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas yang diperolehnya ketika masih mahasiswa. Sejak kecil Atafras menggeluti dunia seni. Terbukti dengan banyaknya prestasi yang didapatkan sejak kecil hingga dewasa seperti memenangkan lomba pidato, baca puisi, tulis puisi, bermain peran dan menari. Prestasi yang paling membanggakan dia pernah mendapatkan juara satu lomba tulis puisi mahasiswa se Jawa Timur. Dengan juara 1 itu pada tahun 1997 Atafras mendapatkan beasiswa untuk belajar bahasa inggris selama 2 tahun oleh British Council of Indonesia. Tapi kesempatan itu tidak diambilnya karena dia harus bekerja sebagai kasir di “Sakinah Swalayan Dept. Store” sepulang kuliah.  Menurutnya seni adalah hidupnya. Itulah sebabnya disela kesibukannya dia masih aktif mengajar menari sampai sekarang.

3.    JUDUL RESENSI
Bersyukur dalam Rindu MaafMu

4.    IKHTISAR ISI BUKU
Buku kumpulan cerpen yang berjudul “Setangkup Haru dalam Rindu MaafMu” ini terdiri dari 17 Cerpen didalamnya yaitu Sepedaku dan Pengamen Cilik, Idealisme Milik Ari, Katanya Aku yang Berkata, Fitria dan Savitri, Sejak Peristiwa Itu, Guru dan Sebuah Jawaban, Lambaian Jilbab Itu, Ketika Gundah itu Membuncah, Gemulai Rindu untuk Sahabatku, Tembang di Tengah Ilalang, Rasa Turut Cerdaskan Bangsa, Setangkup Haru dalam Rindu MaafMu, Aira dan Aa Arna, Hikmah Kalkulator Bermasalah, Ada Apa di LKK ?, Tembang Cinta dari Bu Wina dan Kasih Putih Seorang Suami.
Secara umum, buku yang berisi kumpulan cerpen ini mempunyai tema islami dan kesyukuran. Sejumlah cerpen dalam buku ini merupakan representasi realitas penulisnya.
Dalam buku ini penuh dengan perjalanan entah itu perjuangan, pengorbanan, penderitaan, keikhlasan, persahabatan, rindu, cinta, masa lalu  bahkan benci bahkan berakhir dengan kematian. Semua diramu apik dalam corak realisme.
Beberapa cerpen dalam buku ini menceritakan mahasiswa yang kuliah sambil kerja, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkat keahliannya menulis puisi maka ia mendapatkan juara menulis puisi hingga banyak dikenal oleh mahasiswa lain. Saling menghargai satu sama lain,  tidak mengharapkan pujian atas apa yang dilakukan itu yang dilakukannya sesama mahasiswa. Namun semasa kuliah ada kenangan dengan adik kelas yang meninggal saat mencari ilmu di jalan Allah. Dalam sehari-hari selalu ada sahabat yang ada disaat suka maupun duka namun ada rahasia yang ditutupi yaitu keburukan seseorang, karena seseorang yang menyakiti kita tidak perlu sakit hati. Suatu hari pernah mendapatkan kesedihan ditinggal seseorang yang dianggap sangat dekat yang pergi akibat perkataan seseorang. Ketika dewasa menjadi seorang guru sehingga kehidupan ekonominya lebih baik, namun juga tak lepas dengan berbagai persoalan. Sering teringat masa lalu yang penuh lika-liku soal cinta hingga menyebabkan kematian dan kehidupan ekonomi yang buat makan saja kesusahan. Sehingga keadaan sekarang selalu disyukuri dan rejeki yang didapat disedekahkan semampunya karena masih banyak orang yang kurang beruntung diluar sana.
Cerita dalam buku ini banyak mengambil tempat Kota Surabaya seperti Terminal Purabaya, Rumah Sakit Dr. Soetomo dan UNESA.
Semua isi dalam buku ini selalu mengingatkan kepada Allah dan bersyukur. Apapun yang terjadi dulu maupun sekarang tidak ada yang kebetulan, semua sudah direncanakan Allah. Dalam buku ini juga mengingatkan tentang kematian, karena kematian tidak tahu kapan menghampiri begitupun jodoh dan rejeki itu sudah ditentukan Allah. Sehingga di dunia ini kita selalu melakukan hal yang baik-baik saja dan mengingat Allah karena hidup di dunia ini hanya sementara.

5.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan
1.    Cover buku menarik perhatian karena berwarna coklat hitam dengan background perempuan berkerudung di padang rumput, yang sesuai dengan judulnya dan isi buku yang cenderung bersudut pandang perempuan
2.    Tebal buku yang tidak begitu tebal sangat menarik perhatian untuk dibaca
3.    Isi buku yang menarik dan apa adanya serta tidak berlebihan dalam menggambarkan cerita
4.    Bahasa yang digunakan mudah dipahami
5.    Dalam buku ini ceritanya seperti nyata karena menggambarkan Surabaya seperti Terminal Purabaya, UNESA dan Rumah Sakit Dr. Soetomo
6.    Buku ini sangat bermanfaat karena mengingatkan kita kepada Allah dan menjadikan kita bersyukur lewat cerita di dalam buku ini
7.    Harga buku ini sangat terjangkau

Kekurangan
1.    Di daftar isi ada 2 judul cerpen yang sama dengan halaman yang berbeda dan isinya sama, hal ini sangat disayangkan karena dapat mempengaruhi kualitas buku yang sebagian besar bagus. Mungkin kurang teliti dalam menyusun bukunya
2.    Ada satu cerpen yang hanya berisi 1 halaman saja dan tidak ada topik tertentu yang ingin disampaikan padahal judulnya sangat menarik yaitu Rasa Turut Cerdaskan Bangsa
3.    Tampilan di dalam buku ini sangat simple dan hanya hitam putih tidak ada gambar sama sekali. Seharusnya ada gambar-gambar untuk mempertegas jalan cerita.

6.    KESIMPULAN
Buku ini perlu diapresiasi karena banyaknya kelebihan dalam buku ini. Ceritanya bercorak realistis dengan tujuan mengingatkan kita kepada Allah untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan.
Buku ini memberikan kepuasan kepada para pembacanya yang rela meluangkan waktu untuk membaca dan membeli buku ini. Jadi buku ini sangat cocok untuk remaja, mahasiswa maupun sudah menikah.